Sunday 21 December 2008

Merekam suara menggunakan software aplikasi Cakewalk Data MIDI

Jika bermain keyboard dengan merek A, disimpan dengan format MIDI dan di play back degan menggunakan komputer, maka hasilnya terdengat aneh dan jauh sekali dibanding suara aslinya. jika file dibaca oleh keyboard B, hasilnya adalah suara standar keyboard B, bukan keyboard merek A. karena itu tidakmungkin mengharapkan suara asli jika file dibaca oleh alat musik merek lain. Pada awalnya, setiap alat musik memiliki bahasa masing-masing sehingga tidak bisa membaca aatau berkomunikasi antar alat musik lainya. Keadaan itu kurang menguntungkan bagi perkembangan industri musik.


Bagaimana mengatasinya? Harus diciptakan suatu software yang dapat membaca perangkat alat musik lain. Beberapa perusahaan industri musik besar sepakat untuk menentukan standar bahasa yang dapat dibaca oleh berbagai instrumen yang standar. Para pencipta software yang bahasanya satandar berhasil membuat MIDI pada tahun 1980-an.
Sebenarnya MIDI hanya cocok untuk komunikasi antar instrumen. MIDI tidak tepat jika hanya dimainkan di komputer. Komputer hanya sebuah perangkat untuk menunjang komunikasi itu, seperti mengedit lebih mudah dibanding dengan keyboard. Komputer data secara otomatis dapat menuliskan not balok, dan mampu mengakses internet untuk mendapatkan ribuan file MIDI secara mudah.
Dengan diciptakanya format MIDI, kini cara bermusik pun mulai bergeser. Para musisi tidak perlu bersusah payah memainkan setiap detail musik suatu lagu jika musik tersebut sudah ada pada file MIDI. Seorang pemusik dapat dengan mudah mengkopi dalam disket, memasukkan kedalam keyboard dan memainkanya. Kita hanya menambahkan beberapa melodi atau tambah-tambahan lain yang diperlukan
Keunggulan dan kelemahan data MIDI dengan data audio adalah:

No comments:

Post a Comment

Pesan


ShoutMix chat widget